Di tempat ini, 4 Januari 1946, Tan Malaka melahirkan "Persatoean Perdjoeangan"
Gedung RRI Purwokerto, dulu gedung ini bernama Societeit "Slamat". Pada
masa pendudukan Jepang bernama Gedung "Asia Bersatoe" dan pernah pula
menjadi gedung bioskop City Theater. Berikutnya berubah menjadi Balai
Prajurit sebelum tahun 1964 menjadi Gedung RRI Purwokerto. Sayang
bangunan aslinya sudah tidak berbekas.
Majalah Tempo pernah menulis:
“PURWOKERTO, kota kecil di selatan Jawa Tengah, menyala-nyala.
Bintang Merah, bendera Murba, berderet-deret setengah kilometer dari
alun-alun kota hingga Societeit, balai pertemuan merangkap gedung
bioskop. Tiga ratusan orang memenuhi bangunan itu. Mereka wakil dari 141
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan laskar.”
Persatuan Perjuangan adalah suatu organisasi massa yang bertujuan
menciptakan persatuan di antara organisasi-organisasi yang ada untuk
mencapai kemerdekaan penuh untuk Indonesia. Organisasi ini dipelopori
oleh Tan Malaka dan berhasil menghimpun 140 lebih organisasi politik,
laskar, dan partai politik seperti Masyumi dan PNI, yang tidak puas
dengan lambannya diplomasi yang dilakukan oleh pemerintahan Perdana
Menteri Sutan Sjahrir. Panglima Besar Jenderal Soedirman juga ikut
berpidato menyatakan dukungannya: “”Lebih baik diatom (dibom atom)
daripada merdeka kurang dari 100 persen.” Persatuan kemudian
dideklarasikan di Balai Agung, Solo, pada 15 Januari 1946.
Perselisihan antara kelompok Persatuan Perjuangan dan pemerintah
parlementer akhirnya meledak dengan terjadinya Peristiwa 3 Juli 1946.
Kelompok ini bubar dan tokoh-tokoh utamanya ditangkap dengan tuduhan
berupaya melemahkan pemerintah.
Kredit foto: Google Street View & Tropen Museum
Saya bangga menjadi bagian angkawati RRI Purwokerto
ReplyDeleteSEKALI DI UDARA TETAP DI UDARA