Thursday, August 18, 2016

Flyer film tahun ‘50an; Jejak bioskop di Purwokerto




Gedung bioskop di Purwokerto telah ada sejak sebelum kemerdekaan, ada City Theater yang merupakan jaringan bioskop di beberapa kota di Hindia Belanda.  City menempati gedung Societeit Slamat yang sekarang menjadi RRI Purwokerto dan eksis sampai tahun 1950.  Dekade 1950an tercatat ada tiga gedung bioskop di Purwokerto yaitu Gloria, Elita dan Capitol. Gloria kemudian menjadi Srimaya, Elita menjadi Nusantara, dan Capitol menjadi Garuda. Pada periode tahun 1970-an, Elita menjadi  bioskop dengan segmen kelas menengah ke atas, sedang Gloria dan Capitol untuk segmen kelas bawah. Setelah munculnya gedung bioskop lainnya, Elita terdegradasi menjadi bioskop kelas bawah. Dulu bioskop masih mengenakan 2 tarif, yaitu kelas 1 dan kelas 2. Kelas 1 untuk penonton yang membayar lebih mahal terletak di belakang  dan memakai nomor kursi, sedang kelas 2 terletak di depan tanpa nomor sehingga penonton berebut masuk untuk memilih kursi.  Menonton film zaman dulu berbeda dengan sekarang. Bila operan film terlambat atau roll film rusak, maka penonton berteriak mengeluarkan semua kosa kota terjorok yang dimiliki, ditambah lagi dengan sampah-sampah yang melayang di udara seperti perang bintang. Maklum saja, setiap zaman memiliki semangatnya sendiri. Bioskop Capitol yang sekarang sudah tidak berbekas adalah gedung bioskop bergaya art deco dan memiliki balkon untuk penonton kelas 1. Setelah turun peringkat menjadi bioskop kelas bawah, balkon itu tetap digunakan dan kadang menjadi WC umum untuk penonton yang malas turun tangga. Sekarang, Capitol dan Elita sudah lenyap,  sedang Gloria sudah alih fungsi menjadi gudang.




No comments:

Post a Comment