Thursday, August 11, 2016

Gedung Setan : Jejak Freemasonry di Purwokerto

Gedung Setan : Jejak Freemasonry di Purwokerto
Disebut Gedung Setan bukan karena gedung ini ada setan atau hantunya, tetapi ini sebutan yang lazim untuk Gedung Loji (Loge/Lodge) Tarekat Freemasonry yang ada di beberapa kota di Indonesia sejak sebelum abad 20. Adanya ruang pemujaan beserta altar dari pengikut ini membuat masyarakat sekitar mengira bahwa tarekat ini melakukan ritual pemanggilan setan, karena itu loji tempat berkumpulnya tarekat freemasonry disebut Gedung Setan. 


Loge Serajoedal, nama untuk Tarekat Freemasonry Purwokerto diresmikan pada tanggal 4 Juni 1933 dengan pendiri R. A.A. Sumitro Kolopaking yang kemudian menjadi Suhu Agung pertama dari Loge Agung Indonesia. Meskipun secara resmi Tarekat Freemasonry didirikan tahun 1933, gerakan theosofi di Purwokerto telah berlangsung lama sebelumnya. Tercatat pada tahun 1915 beberapa penduduk Purwokerto sudah menjadi anggota Nederlandsch-Indische Theosofische Vereeniging, R. Danoesoebroto, Patih Purwokerto aktif dalam kepengurusannya dengan anggota yang sebagaian berasal dari pamong praja.
Terletak di Jalan Bayangkara (dulu Jalan Puteran) Kini gedung tersebut menjadi properti PT. KAI dan dipergunakan sebagai kantor Satuan Lalu Lintas Polres Banyumas

3 comments:

  1. Artikel singkat yang menarik & informatif.
    *Sekalian share tulisan saya: "Proposisi Euclid I.47 & Segitiga Freemasonry"
    https://rk-awan.blogspot.com/2019/07/proposisi-euclid-I-47-segitiga-freemasonry.html

    ReplyDelete
  2. Info sejatahnya ada lagi gak, misal anggotanya siapa saja di loge tersebit

    ReplyDelete
  3. Boleh tau sumbernya didapat dari mana?

    ReplyDelete