Di kota Purwokerto ada satu ruas jalan yang diberi nama Dr. Gumbreg.
Banyak yang kurang familier dengan nama ini, bahkan ada yang mengira
bahwa nama ini milik orang bule. Hanya sedikit yang tahu bahwa Dr.
Goembrek (memakai “k” bukan “g”) adalah salah satu dari sembilan
pendiri Boedi Oetomo dan menjabat sebagai komisaris dalam kepengurusan
Boedi Oetomo. Nama Goembrek bukan berasal dari bahasa Belanda tetapi
nama wuku ke-6 dalam kalender Jawa. Beliau lahir 28 Juni 1885 dan lulus STOVIA 11 April 1911.
Dr. Goembrek menjalani masa pengabdian di beberapa tempat, diantaranya di RS Banyumas dan Sanatorium Karangmangu . Sebagai dokter yang tidak berpraktek swasta, ia tidak menolak pasien yang berobat di luar jam dinas, bahkan menolak untuk dibayar. Pengabdian di bidang kedokteran yang panjang telah dijalankannya. Sampai menjelang akhir hayatnya tahun 1967, Dr. Goembrek masih bekerja secara sukarela di RS Banyumas .
Dr. Goembrek meninggal dalam kesepian, setelah didahului oleh kematian istrinya sekitar 13 tahun sebelumnya dan tidak meninggalkan keturunan. Beliau dimakamkan di Pemakaman keluarga Dawuhan Banyumas.
Ayah saya , Soedarmadji pernah mengusulkan nama Dr. Goembrek sebagai nama RSUD Banyumas melalui tulisan berjudul “RSUD Banyumas: Mengapa patut dinamakan Dokter Goembrek” tapi hingga saat ini belum ada respon. Satu – satunya penghargaan yang diterima dari pemerintah adalah pemberian sebagai nama jalan, itupun ejaan dan penulisannya salah.
(kredit foto: Google Street View)
No comments:
Post a Comment