Dr. Angka lebih dikenal sebagai salah satu nama jalan di Purwokerto
dibandingkan sebagai salah satu pendiri dan bendahara Boedi Oetomo.
Jalan Dr. Angka merupakan jalan yang cukup dikenal masyarakat kota
Purwokerto, di jalan ini terdapat dua rumah sakit besar serta sebuah
hotel yang terkenal dengan hiburan malamnya. Proses pelebaran jalan Dr.
Angka menuai kontroversi karena harus menebang sederatan pohon besar
dan mengambil tanah penduduk di pinggir jalan.
Angka merupakan singkatan
dari Anggoro Kasih (Selasa Kliwon), hari kelahirannya. Dilahirkan tahun
1887, Angka lulus STOVIA tahun 1912 dengan predikat Cum Laude. Sebagai
dokter , Angka pernah bertugas di beberapa kota termasuk Banyumas dan
Purwokerto. Setelah pensiun tahun 1949, bersama beberapa rekannya Dr.
Angka mendirikan Apotik Sang Dwiwarna di paviliun kediamannya di Jalan
Gatot Subroto (sudut perempatan Jalan A. Yani – Jalan Masjid) yang
kemudian dijual tahun 1970 kepada orang lain.
Dr. Angka pernah diminta diminta untuk menandatangani “surat pernyataan pengakuan” sebagai perintis kemerdekaan untuk mendapatkan tunjangan, tetapi menolak dengan menjawab bahwa perbuatannya merupakan kewajiban dan tanggung jawab kepada pemerintah dan rakyat Indonesia tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Suatu sikap yang pada jaman sekarang ini merupakan suatu kemewahan.
Dr. Angka pernah diminta diminta untuk menandatangani “surat pernyataan pengakuan” sebagai perintis kemerdekaan untuk mendapatkan tunjangan, tetapi menolak dengan menjawab bahwa perbuatannya merupakan kewajiban dan tanggung jawab kepada pemerintah dan rakyat Indonesia tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Suatu sikap yang pada jaman sekarang ini merupakan suatu kemewahan.
No comments:
Post a Comment